Kapan Terakhir Kali Engkau Menangis

 



"Assalamualaikum warahmatullaaaah ..." Sahut imam sambil menoleh ke sebelah kiri pertanda salat telah selesai.


Malam itu menjadi malam2 paling sibuk selama di kampus ini ..

Akhir masa tugas yang selalu ditandai dengan rangkaian acara dan persiapan yang begitu padat ..

Sebentar lagi kita akan selesai dari amanah besar ini

2 tahun bergelut dan mengabdikan diri di organisasi ini memang tidak semudah yg dibayangkan

Butuh kesabaran

Butuh keikhlasan 

Apatah lagi jika berbicara tentang pengorbanan ..


Setelah selesai shalat

Seperti biasanya para mahasiswa duduk sejenak di masjid

Mendengarkan i'lanaat (pengumuman)

Dari para muklin yang bertugas pada malam hari itu .. 


Sedikit tertegun dan menenangkan fikiran

Tetiba salah seorang ikhwah yg duduk di sampingku menyapa dan menanyakan kabar 

Ternyata beliau adik kelas yg sebentar lagi akan bergabung dengan organisasi kemahasiswaan di kampus .. 

Nampaknya akan terjadi diskusi panjang malam ini

Seorang yg akan demisioner bertemu dengan calon pengurus, hmm..

Awalnya saya berniat untuk tidak berlama2 meladeni yg satu ini karena tugas yang banyak harus segera dieksekusi agar tidak menumpuk ..

Setelah membalas sapaannya, kutanyakan keadaannya 

hal tersebut tentunya Bukan sekadar basa basi

Orang2 dahulu sengaja saling menanyakan kabar meskipun zhahirnya sudah dapat ditebak, agar ia bisa berdzikir kepada Allah ..

Menjadi wasilah agar orang berdzikir mengingat Allah adalah amalan mulia bukan ? Sepertinya begitu ..


Bukan curhat, bukan bercerita lebar

Cuman menanyakan satu pertanyaan yang jawabannya tidak mampu dituliskan dan diutarakan dengan kalimat2 biasa ..

"Apa makna ukhuwah dari yang ust rasakan selama ini ?" Nampaknya ia melihat hubungan keakraban yg kubangun dengan beberapa orang yg mempunyai latar belakang berbeda

Sejenak saya tersenyum smbil berfikir ingin mulai dari kata apa dan dari mana ..

"Maknanya sangat dalam dan hanya dapat dirasakan oleh mereka yang memang sadar akan hangatnya ikatan iman ..". kurang lebih seperti itu aku memulai jawaban ..


Kuceritakan beberapa kisah untuk mengambil kesimpulan makna dari ukhuwah tersebut 

Dimana salah satunya adalah mereka yg berukhuwah karena Allah tidak akan padam dan berhenti begitu saja

Karena yang menjadi alasan untuk mereka bertahan adalah Allah.

Sebaliknya jika berukhuwah hanya karena dunia dan seluruh pernak-pernik yang menyilaukan 

Yang nampaknya menjadikan hati manusia terikat dengan ikatan yang begitu kuat 

Akan runtuh ditelan zaman 

Akan habis dikekang masa

Dan akan sirna ditelan waktu

Karena dunia ini akan pergi dan berlalu ..


Malam itu turut kusampaikan padanya bahwa sahabat yg baik adalah yang mengajak mu kepada akhirat dan membimbingmu serta menuntunmu tatkala engkau jauh dari-Nya, itulah salah satu makna dari ukhuwah.


Belum selesai kusampaikan

Rasanya ada yg aneh , tidak ada respon di seberang sana

Sekadar suara ataupun anggukan kepala

Saya pun menoleh, ternyata dia menangis menetekan air mata ...

Saya tidak paham apa yg membuatnya seperti itu .. 

Sebenarnya dia bukan orang pertama yang menangis setelah mendengarkan tuturku

Meskipun demikian,

Saya tetap merasa bersalah...

Dengan perlahan 

Segera ku akhiri percakapan malam itu juga

Dan bergegas menuju ke sakan ..


Kawan, kapan terakhir kali kamu menangis untuk hal2 seperti itu ? 

Jangan sampai kerasnya hati membuat kita buta akan hal2 kecil namun sarat akan makna

Jalinan ukhuwah yg ada sepatutnya disyukuri karena ia adalah pemberian dari sang maha rahim yg hanya diberikan kepada hamba2nya yg terpilih


Hati ini sepertinya telah mengeras

Menangislah ...


Akhukum 

Fiqh Mushab

Komentar

Postingan Populer